Fakta tentang kumbang Franky (Alphitobius sp)
- Nama umum yang dikenal oleh banyak orang, khususnya di industri peternakan ungags. Serangga komopolitan, asal penyebaran diduga berasal dari Afrika sub- Sahara, menyebar keseluruh dunia. Di Amerika mulai diperkenalkan.
- Secara morfologi, kumbang dewasa memiliki ukuran 6 mm, telur berwarna putih/coklat, dengan panjang 1,5 mm, larva panjang sekitar 11 mm sd 20 mm,
- Hidup dilingkungan hangat dan lembab.
- Larva pindah ke tempat kering untuk berkepompong (celah- celah). Memakan pakan yang tercecer, bangkai, kotoran
- Telur : Dikotoran atau dilantai (celah kandang), menetas dalam 45 sd 100
- Larva : Aktif, ditemukan pada lubang lantai atau sela struktur kendang, menjadi kepompong membutuhkan waktu sekitar 35 sd 100 hari
- Pupa : Tidak bergerak, membutuhkan waktu sekitar 90 sd 140 hari menjadi kumbang
- Dewasa : Aktif, mampu bertahan hidup sd 400 hari (1 tahun lebih). Bertelur 200 sd 2000 butir per ekor
- Kerusakan pada struktur bangunan kendang
- Biaya untuk perbaikan kandang
- Biaya tinggi untuk pemanas
- Kebocoran udara pada kandang Close house
- Gangguan pada Ayam
- Frenky menyerang pakan, kenyamanan, dan gangguan pencernaan ayam (lesi usus).
- Frenky menularkan virus hewan seperti : rotavirus, turkey coronavirus, influenza burung dan fowlpox.
- Ayam broiler dan kalkun memiliki kenaikan berat badan yang lebih lambat saat mereka memakan kumbang.
- Anak ayam lebih mungkin terinfeksi dengan memakan larva dan franky dewasa.
- Merupakan vektor pembawa penyakit
- Mentransmisikan bakteri (Campylobacter jejuni, Salmonella typhimurium serovar, Escherchia coli, Staphylococcus), jamur ( Aspergillus), Cacing pita unggas , penyakit pathogen (IBH, Gumboro, ND, dll).
- Kumbang juga vector untuk Eimeria, protozoa yang menyebabkan Koksidiosis pada ayam
- Kumbang membawa cacing pita unggas seperti Choanotaenia infundibulum dan nematoda Subulura brumpti dan Hadjelia truncate